Sabtu, 21 Mei 2011

di puncak gunung


lo pernah ngerasain puncak gunung? Bukan Puncak yang ada di Sukabumi lho. Tapi, puncak gunung.
Blom??gue pernah. Dan rasanya, “WOW”. Amazing. Subhanallah. Fantastic. Menakjubkan. Dan berbagai komentar yang biasa lo lontarkan klo lo liat sesuatu yang menakjubkan.
Capeknya naek 6-7 jam ke puncak gunung. Napas lo ngos-ngosan. Keringat lo ngucur. Badan lo yang capek. Semua sirna waktu lo liat sunrise. Semua sirna waktu lo liat gumpalan awan di bawah kaki lo. Man, I am higher than clouds. Itu yang ada di pikiran gue saat itu. Gue bisa ngelihat pemandangan yang ga pernah gue dapetin di kota. Dan hebatnya pemandangan itu ada di seluruh penjuru mata angin. Dan gue lupa semua masalah yang ada. Dan lagi, di atas sana gue bisa menghirup udara bersih yang ga bakal lo dapetin di kota. Itulah salah satu keistimewaan yang lo dapetin di atas sana.
Keistimewaan yang lain adalah lo inget Tuhan, apa pun agama lo. Lo Cuma bisa menghela napas mengagumi ciptaanNya yang begitu memesona. Lo bersyukur telah diciptakan di dunia ini dalam kondisi apa pun. Putus cinta. Kere hore. IPK jeblok. Beasiswa ga cair dan berbagai masalah lainnya. Di atas sana lo ga akan kepikiran semua masalah itu. Satu lagi, lo ngerasa kecil di dunia ini. Lo ga ada apa-apanya. Lo bagaikan setitik tinta di atas kertas A0. Klo lo mau sombong, klo lo mau pamer, lo akan inget perasaan lo di atas gunung. Klo lo bukanlah orang yang pantas sombong.
Itu yang gue rasain di puncak gunung. Mungkin perasaan setiap pendaki beda. Tapi, itulah yang gue rasain. Dan perasaan itu susah ilang. Malah semakin ngebuat gue selalu pengen ngerasain puncak gunung lagi. Ngerasain kebebasan dari penat yang ada. Bebas bernafas. Bebas dari rutinitas.

Tidak ada komentar: